Return on Assets (ROA): Pengertian, Rumus, Cara Menghitung

Return on Assets (ROA): Pengertian, Rumus, Cara Menghitung

Return on Assets (ROA) adalah suatu perhitungan yang sangat berguna untuk mengetahui profitable serta efisiensi perusahaan. ROA yang tinggi pada perusahaan menjadi indikasi sebuah bisnis memiliki laba yang lebih tinggi dengan tingkat efisiensi terbaik.

ROA sangat penting, mengingat perusahaan pasti membutuhkan investor. Oleh karena itu, agar Anda semakin paham tentang pengertian, rumus, dan cara menghitung ROA. Pahami penjelasan dalam bahasan berikut!

Pengertian ROA

ROA atau Return on Assets adalah rasio profitabilitas yang bisa memberikan berbagai keuntungan perusahaan dilihat dari asetnya. Kata lainnya, ROA sebagai ukuran dalam keuntungan perusahaan dari sumber daya ekonomi maupun aset di neraca perusahaan.

ROA sendiri ditampilkan dalam bentuk persentase. Semakin tinggi angka ROA, maka semakin efisien manajemen perusahaan mengelola neraca untuk memperoleh laba. Sebaliknya, semakin kecil persentase dari ROA, maka semakin kurang juga produktivitas perusahaan.

Memang bagi orang yang awam tentang bisnis, hadirnya ROA bukanlah hal penting. Namun, bagi orang yang paham dalam dunia bisnis, ROA merupakan hal yang sangat penting. ROA termasuk salah satu faktor yang bisa digunakan sebagai penilaian baik buruknya manajemen suatu perusahaan.

ROA hanya berlaku saat akan membandingkan dua perusahaan yang berbeda, namun mempunyai aktivitas bisnis di bidang yang sama.[1]

Rumus Return On Assets

Rumus ROA cenderung sederhana dan cara menghitungnya juga mudah, berikut adalah rumus ROA:

ROA = (Laba Bersih : Total Aset) x 100%

Laba bersih biasanya dijumpai dalam sebuah laporan keuangan yang ada dalam bagian laporan laba rugi. Laporan laba rugi dapat dibuat dalam satu bulan, satu tahun, maupun sesuai konsep perbandingan (matching concept) dan disebut juga konsep pengaitan atau pemadaman beban dengan pendapatan industri.

Laporan laba rugi bermanfaat untuk bisnis yang lain, misalnya bahan evaluasi pihak manajemen badan usaha untuk menentukan strategi bisnis masa depan, komparasi dengan laporan sebelumnya, serta mengetahui total pajak periode selanjutnya.

Sedangkan, total aset atau aktiva adalah harta secara keseluruhan yang dimiliki perusahaan. Selanjutnya, hasil ROA yang didapatkan akan berbentuk persentase. Jika persentase yang ada semakin tinggi bisa disebut ROA yang baik. Sehingga kemungkinan besar perusahaan semakin produktif dan efisien untuk dijadikan pilihan bagi investor menanam modalnya.[2]

Baca juga: Return on Equity (ROE): Pengertian, Rumus, Cara Menghitung

Cara Menghitung Return On Assets

Berikut adalah contoh cara menghitung ROA:

    • Ada dua perusahaan A dan B.
    • Total aset perusahaan A sekitar 500 juta rupiah, laba bersihnya 70 juta rupiah.
    • Perusahaan B mempunyai aset sekitar 500 juta rupiah, laba bersihnya mencapai 60 juta rupiah.
    • Pertanyaannya, perusahaan A atau B yang lebih menguntungkan?
    • ROA perusahaan A
    • = Laba Bersih : Jumlah Aset x 100%
    • = 70.000.000 : 500.000.000 x 100%
    • = 14%
    • ROA perusahaan B
    • = Laba Bersih : Jumlah Aset x 100%
    • = 60.000.000 : 500.000.000 x 100%
    • = 12%

Kesimpulan dari perhitungan ROA dua perusahaan tersebut, dapat dilihat bahwa perusahaan A jauh lebih efisien serta produktif dibandingkan perusahaan B. Maka, dengan jumlah aset yang sama, investor bisa memilih perusahaan A, sebab lebih efisien daripada perusahaan B.

Sebab tidak seluruh perusahaan yang mempunyai aset besar, bisa mendapatkan keuntungan yang lebih banyak dalam bentuk persentasenya. ROA yang baik berapa persen? Menurut nilai standar ROA,  ROA yang baik yaitu diatas 5,98%.

Jadi, jika nilai ROA mendapatkan nilai di atas 5,98%, artinya nilai ROA baik. Sementara jika nilai ROA ada di bawah 5,98%, artinya nilai ROA tidak baik. Namun, perlu diperhatikan jika masing-masing industri berbeda. Misalnya pada industri teknologi mungkin nilai ROA bisa lebih kecil. Jadi, perlu adanya perbandingan antar pemain dalam satu industri.[3]

Perbedaan ROA dan ROE

Perbedaan antara ROA dan ROE yaitu, ROA mengacu terhadap rasio keuangan yang menunjukkan keuntungan suatu perusahaan yang berkaitan total aset. Analisi, manajemen perusahaan, serta investor bisa menggunakan ROA dalam menentukan efisien tidaknya perusahaan memakai aset untuk mendapatkan laba.

Sedangkan ROE adalah ukuran kinerja keuangan yang dihitung dengan membagi laba bersih dengan ekuitas pemegang saham. Sebab ekuitas pemegang saham sama dengan aset perusahaan dikurangi hutangnya. ROE dianggap sebagai pengembalian aset bersih.

ROE sebagai ukuran profitabilitas perusahaan serta seberapa efisiennya dalam menghasilkan keuntungan. Semakin tinggi nilai ROE, maka semakin efisien manajemen perusahaan menghasilkan pendapatan dan pertumbuhan pembiayaan ekuitasnya.[4]

Demikian informasi tentang ROA pada perusahaan. Bagi Anda yang ingin lebih mendalami tentang dunia Corporate Finance, Anda bisa mengikuti layanan workshop maupun pelatihan dari Fidelitas Institute.

Referensi:
1. ^ Source. "Title".
2. ^ Source. "Title".
3. ^ Source. "Title".
4. ^ Source. "Title".
Tags:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *