Due Diligence: Pengertian, Jenis, dan Proses Pelaksanaannya

Due Diligence: Pengertian, Jenis, dan Proses Pelaksanaannya

Due diligence merupakan proses yang kompleks, namun sangat bermanfaat dalam bisnis.[1] Due diligence adalah sebuah istilah yang merujuk pada suatu prosedur dalam dunia bisnis dan investasi.

Prosedur tersebut menitikberatkan pada proses pemeriksaan yang mendalam, tujuannya yaitu agar calon investor tidak mengambil keputusan yang salah dalam berinvestasi.[2]

Dalam artikel ini akan dijelaskan lebih lanjut terkait due diligence, pengertian, jenis, dan proses pelaksanaannya. Oleh karena itu, simak artikel ini hingga selesai agar mendapatkan informasi lengkapnya.

Pengertian Due Diligence

Dilansir dari Investopedia, pengertian due diligence atau uji tuntas adalah sebuah investigasi, audit, atau review yang dilakukan dengan tujuan untuk mengkonfirmasi sebuah fakta atau informasi.[3]

Tujuan due diligence adalah untuk memahami status saat ini serta konsekuensi masa depan dari kesepakatan atau perjanjian.[4] Dengan kata lain, due diligence merupakan mekanisme sistematis untuk mengantisipasi adanya risiko dari keputusan bisnis atau investasi.

Melakukan penyelidikan secara menyeluruh sangat perlu dilakukan oleh seorang calon investor, hal ini dimaksudkan agar calon investor tidak salah langkah dalam mengambil sebuah keputusan. Due diligence bermanfaat untuk mengukur risiko bisnis yang akan dibeli.[5]

Proses due diligence memainkan peran penting dalam banyak bidang yang meliputi transaksi dan kesepakatan bisnis, merger dan akuisisi, penilaian kualitas pemasok, urusan hukum bisnis dan perusahaan, transaksi properti komersial, pasar modal, keuangan komersial dan perusahaan, hedge funds, dan penjualan intelektual properti.[4]

Contoh due diligence yaitu di antaranya, investor melakukan inspeksi properti sebelum menyelesaikan pembelian untuk menilai risiko investasi. Contoh lain misalnya, memeriksa perusahaan target sebelum menyelesaikan merger atau akuisisi yang dilakukan oleh perusahaan pengakuisisi.

Uji tuntas biasanya dilakukan oleh firma riset, manajer dana, investor, analis risk & compliance, serta broker.

Jenis-jenis Due Diligence

Berdasarkan tujuannya due diligence memiliki beberapa jenis. Berikut jenis due diligence, di antaranya yaitu:

1. Commercial Due Diligence

Commercial due diligence merupakan jenis uji tuntas yang fungsinya untuk menganalisis segala hal terkait potensi pertumbuhan suatu bisnis, mulai dari market share, prospek bisnis, positioning, hingga peluang bisnis.

Jenis uji tuntas ini biasanya dilakukan oleh investor sebelum mereka berinvestasi pada sebuah perusahaan.

2. Legal Due Diligence

Legal due diligence adalah jenis uji tuntas yang berfokus untuk memeriksa seluruh komponen hukum dan administrasi sebuah perusahaan.

Dimana hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa perusahaan telah menyelesaikan perihal perizinan dan legalitas. Seperti kepemilikan aset, HAKI, proteksi data & privasi.

Selain itu, hal yang harus dilakukan oleh investigator adalah memeriksa perusahaan tersebut apakah terlibat dalam sebuah tuntutan hukum yang sedang berjalan atau tidak.

3. Financial Due Diligence

Jenis uji tuntas yang satu ini berfokus pada proses audit kondisi keuangan perusahaan. Financial due diligence dilakukan dengan memeriksa dan menganalisis semua laporan keuangan, agar diketahui apakah keuangan perusahaan sehat atau justru memiliki risiko di kemudian hari yang perlu diantisipasi.

4. Tax Due Diligence

Jenis due diligence ini berfokus pada segala yang berkaitan dengan perpajakan. Bagian utama yang akan diperiksa pada tax due diligence yaitu terkait kepatuhan pajak perusahaan selama ini.

Selain itu, juga akan dianalisis terkait beban pajak perusahaan, apakah ke depannya terdapat beban pajak yang sebenarnya dapat dioptimalkan.

5. Environmental Due Diligence

Environmental due diligence lebih berfokus pada tanggung jawab sosial yang telah perusahaan penuhi selama berdiri. Investigasi yang dilakukan pada uji tuntas ini di antaranya, riwayat carbon footprint perusahaan, kepatuhan perusahaan terhadap standar lingkungan, dan riwayat emisi perusahaan.

6. Operational Due Diligence

Operational due diligence adalah jenis uji tuntas yang dilakukan untuk melihat kegiatan operasional perusahaan. Tujuan operational due diligence yaitu agar dapat mengidentifikasi risiko yang mungkin sulit terlihat jika hanya dari audit keuangan saja.

Contoh analisis yang dilakukan pada uji tuntas ini di antaranya, asesmen kinerja top level dan management level, pengembangan SDM, serta kebijakan asuransi dan kompensasi karyawan.[2]

Baca juga: Mengenal Securities Crowdfunding (SCF)

Proses Pelaksanaan Due Diligence

Umumnya sebelum due diligence dilakukan, tentunya terlebih dahulu diadakan general meeting dengan beberapa pihak sebagai pelaku due diligence, yaitu di antaranya dengan pemilik perusahaan, komisaris, jajaran direksi, dan pemegang saham.

Diadakannya general meeting ini bertujuan untuk mengetahui seluk-beluk atau garis besar perusahaan. Kemudian, setelah itu dibicarakan lebih lanjut terkait tujuan due diligence yang diinginkan.

Melalui ini, jenis due diligence yang akan dilakukan pun bisa ditentukan. Jika semua pihak telah menyepakatinya maka due diligence baru akan dimulai. Adapun langkah-langkah due diligence di antaranya, yaitu:

  1. Melakukan pemeriksaan pada seluruh dokumen yang nantinya akan menjadi tanggung jawab pemilik baru.
  2. Menganalisis hal-hal terkait kapitalisasi perusahaan dan potensi keuntungannya.
  3. Menggali informasi pada karyawan terkait kondisi bisnis.
  4. Melakukan penggalian informasi pada pelanggan perusahaan.
  5. Meminta bantuan pengacara jika menemukan tuntutan hukum yang sedang berlangsung.[1]

Pada proses due diligence akan ada banyak pihak penting yang terlibat seperti akuntan, pengacara, penjual, negosiator, dan broker. Perusahaan perlu berhati-hati dalam melakukan seluruh proses ini. Oleh karena itu, due diligence ini harus dilakukan dengan jelas, teliti, apa adanya, dan menyeluruh.

Demikian informasi terkait pengertian, jenis, dan proses pelaksanaan due diligence. Semoga dapat membantu Anda. Perlu diingat, meskipun proses uji tuntas atau due diligence ini cukup panjang dan rumit. Namun, hal ini tidak boleh diabaikan karena sangat berguna bagi keberlangsungan bisnis dengan perusahaan target kedepannya.

Selain itu, keberlangsungan bisnis Anda juga bergantung pada beberapa hal seperti planning bisnis, manajemen, dan lain sebagainya. Dalam hal ini, Anda bisa mengandalkan Fidelitas Investment Banking yang telah berpengalaman dan terpercaya dalam menjadi buy side advisors.

Fidelitas Investment Banking juga menawarkan proses due diligence yang komprehensif dan menyeluruh untuk memastikan keputusan investasi berdasarkan penilaian yang sebenarnya.

For any inquiries regarding your company's need

Call us at (021) 29333747
Email your enquiry to executive.assistant@fidelitas.co.id
or Register for your inquiries below:

Tags:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *