ESG atau environmental, social, dan governance menjadi sebuah isu yang sedang ramai dibicarakan oleh banyak orang. Pentingnya ESG terlihat dari peranannya sebagai standar atau pedoman bagi perusahaan dalam menjalankan investasi.
Tiga konsep tadi mulai dari lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan inilah yang menjadi sebuah standar perusahaan dalam praktek investasi.[1] Pembahasan lebih rinci bisa disimak pada uraian di bawah.
Apa itu ESG?
ESG adalah sebuah tren yang terus berkembang. Faktor ESG semakin menjadi salah satu pertimbangan utama bagi para investor untuk memutuskan suatu hal. Selain itu, ESG juga menjadi sebuah strategi dan sebuah produk investasi yang tumbuh paling cepat dalam beberapa tahun terakhir.[2]
Kondisi tersebut terlihat dari adanya peningkatan nilai investasi ESG yang dijalankan oleh beberapa negara di Eropa. Berdasarkan Global Sustainable Investment Alliance atau GSIA report di tahun 2018, investasi yang mengedepankan ESG memiliki nilai 14 miliar US dollar.
Angka tersebut menunjukkan adanya kenaikan sejak tahun 2016. Di mana saat itu nilai investasi hijau hanya memiliki nilai 12 miliar US dolar.[3]
Studi yang dilakukan pihak Asian Development Bank Institute menemukan bahwa perusahaan yang menerapkan ESG akan lebih untung dibandingkan perusahaan yang non-ESG.[3] Perusahaan-perusahaan yang menerapkan prinsip ESG, maka akan mengintegrasikan dan mengimplementasikan kebijakannya sesuai tiga elemen ESG itu sendiri.
Rata-rata margin laba bersih 143 perusahaan yang ada di 10 negara di Asia Tenggara yang menjadikan investasi hijau sebagai primadona, memiliki nilai 2% lebih besar.[3]
Jadi, investasi berkelanjutan yang mengedepankan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan di samping keuangan, akan menciptakan pola investasi menarik.[2] Lantas, apa bedanya konsep ESG ini dengan CSR atau corporate social responsibility?
Perbedaan ESG dan CSR
ESG & sustainability adalah dua aspek penting yang mampu menumbuhkan kegiatan investasi sehat di dalam perusahaan. Sekilas, mungkin banyak yang belum tahu apa bedanya dengan CSR. Namun, jika dilihat lebih dalam, keduanya memiliki perbedaan, khususnya dalam hal tujuan.
CSR memiliki tujuan untuk membuat bisnis menjadi lebih akuntabel. Sementara ESG, membuat upaya CSR menjadi lebih terukur. Artinya, tanpa CSR maka tidak akan ada ESG.[4]
Baca juga: Daftar Indeks IDX LQ45 Low Carbon Leaders 2023
Pentingnya ESG untuk Perusahaan
Banyak perusahaan yang berlomba-lomba menentukan kriteria dan strategi investasi dengan mempertimbangkan ESG. Hal ini dikarenakan ESG memiliki peranan penting bagi perusahaan.
Wakil Ketua Bank of America, Anne Finucane dan Ketua Illycaffe Andrea Illy membahas bahwa, pentingnya ESG bagi perusahaan akan dirasakan jika kriteria ESG telah melekat pada perkembangan bisnis selama bertahun-tahun.
Selain itu, perusahaan juga akan merasakan keunggulan ESG jika mulai menerapkan salah satu ekuivalen ESG yang terdiri dari triple bottom line. Yakni keberlanjutan ekonomi, sosial, dan lingkungan.[2]
Untuk hal-hal penting yang akan didapatkan perusahaan saat mulai melibatkan ESG sendiri adalah sebagai berikut:
- Mengatasi greenwashing oleh berbagai perusahaan,
- Sebagai strategi prioritas,
- Menjadi kombinasi strategi, budaya, dan kebijakan perusahaan yang tepat,
- Pengaturan kepatuhan perusahaan menjadi lebih efektif.[5]
Pada dasarnya, ESG menjadi sebuah pendekatan investasi yang bisa diadopsi oleh berbagai aktivitas dan entitas. Jadi, tidak hanya terbatas pada investor saja atau para pemangku kepentingan dan pegiat komunitas. Namun juga bisa dijadikan sebagai pola perkembangan oleh perancang kebijakan sebagai model manajemen mereka.[2]
Demikian informasi terkait pentingnya ESG, pengertian, contoh dan juga hubungannya dengan perusahaan. Bagi Anda yang sedang mencari mitra pelatihan bisnis dan keuangan terbaik, Anda bisa percayakan kepada kami, Fidelitas Institute.
Kami hadir untuk meningkatkan standar dan profesionalitas keuangan perusahaan di Indonesia. Untuk informasi selengkapnya, silakan cek di laman website kami.