Net Profit Margin: Pengertian, Formula Dan Perbedaanya Dengan Gross Profit Margin

Net Profit Margin: Pengertian, Formula Dan Perbedaanya Dengan Gross Profit Margin

Net Profit Margin atau NPM adalah salah satu poin penting dalam laporan keuangan. Rasio ini digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.

NPM menghitung laba bersih sebagai persentase dari pendapatan. Itu artinya, menunjukkan seberapa efisien perusahaan dalam mengelola biaya dan menghasilkan keuntungan.

NPM penting bagi investor sebagai pertimbangan berinvestasi. Oleh karena itu, pihak manajemen wajib memahami cara menghitung NPM yang tepat. Pada artikel ini akan dijelaskan secara lebih lengkap tentang pengertian, rumus, dan bagaimana cara menghitungnya.

Apa Itu Net Profit Margin?

Net profit margin adalah rasio keuangan yang digunakan untuk menghitung persentase laba yang dihasilkan perusahaan dari total pendapatannya.[1]

Cara mengukurnya yaitu dengan membandingkan laba bersih dibagi dengan total pendapatan. Margin laba bersih biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase, tetapi bisa juga berupa bentuk desimal.

Rumus Perhitungan Net Profit Margin

Untuk menghitung nilai Net Profit Margin (NPM), digunakan rumus sebagai berikut:

Rumus net profit margin tersebut merupakan panduan menghitung yang harus Anda pahami komponen perhitungannya. Pembilangnya merupakan akun laba bersih, sedangkan penyebutnya adalah akun pendapatan.

Laba bersih dihitung dengan mengurangi semua pengeluaran perusahaan dari total pendapatannya. Sementara itu, akun pendapatan merupakan total pendapatan perusahaan dalam satu periode.

Seperti itulah cara menghitung net profit margin. Dengan membandingkan laba bersih dan pendapatan akan menunjukkan nilai NPM pada periode terkait.

Baca juga: Operating Profit Margin: Pengertian, Cara Menghitung dan Rumus

Net Profit Margin yang Baik

Net profit margin yang baik tidak bisa diukur secara pasti, tetapi dapat dibandingkan pada perusahaan dengan industri sejenis. Hal ini karena pada industri yang sama, struktur biayanya kemungkinan juga sama.[2]

Margin laba bersih yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan dapat mengendalikan biayanya dengan efektif. Nilai NPM yang tinggi juga berarti perusahaan mampu menyediakan barang atau jasa dengan harga yang lebih tinggi daripada biayanya.

Rasio ini dapat dihasilkan melalui manajemen yang efisien, biaya yang rendah, dan strategi penetapan harga yang kuat.

Dalam rangka meningkatkan margin laba bersih, perusahaan harus terus meningkatkan efisiensi biaya. Selain itu juga perlu menetapkan harga yang memadai dan mengelola sumber daya secara optimal untuk menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi.

Sementara itu, margin laba bersih yang rendah mengindikasikan bahwa perusahaan menggunakan struktur biaya yang tidak efektif. Alasannya dapat karena manajemen yang tidak efisien, biaya yang tinggi, dan strategi penetapan harga yang lemah.

Investor perlu memperhitungkan angka rasio profit margin sebagai indikator kinerja profitabilitas perusahaan secara keseluruhan. Dengan demikian, perusahaan dapat mengevaluasi kinerja keuangan secara lebih efektif.

Perbedaan NPM dengan Gross Profit Margin

Margin laba kotor adalah proporsi uang yang tersisa dari pendapatan setelah memperhitungkan harga pokok penjualan (HPP).[3]

HPP sendiri mengukur biaya bahan baku dan biaya yang terkait langsung dengan pembuatan produk utama perusahaan. Komponen HPP termasuk biaya overhead seperti sewa, utilitas, pengiriman, atau gaji.

Perhitungan margin laba kotor yakni laba kotor dibagi dengan total pendapatan dan laba ditahan. Margin kotor membantu untuk mengukur keuntungan yang dihasilkan dari produksi barang perusahaan. Sebab, dapat memperhitungkan biaya langsung yang terkait dengan produksi tersebut.

Dengan memperhitungkan margin kotor, perusahaan dapat mengevaluasi keuntungan yang dihasilkan dari produksi barang dan memperhitungkan biayanya. Hal ini sangat penting untuk membantu perusahaan dalam membuat keputusan bisnis yang lebih baik dan meningkatkan profitabilitas.

Laporan keuangan sering kali menjadi pertimbangan penting bagi investor dalam mengambil keputusan berinvestasi. Cukup banyak rasio keuangan yang digunakan, salah satunya net profit margin. Oleh karena itu, Anda perlu meningkatkan pemahaman tentang bagaimana menganalisis keuangan perusahaan.

Selain mampu membaca laporan keuangan, mampu menganalisis dan merumuskan strategi sangat penting untuk Anda pahami. Belajar bersama ahlinya dapat menjadi alternatif terbaik. Apalagi jika bisa bertemu dengan konsultan dan mentor-mentor ekspert seperti di Fidelitas Institute. Cek informasi selengkapnya disini!

Referensi:
1. ^ Corporate Finance Institute. "Net Profit Margin".
Tags:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *