Indeks saham merupakan alat yang digunakan untuk mengevaluasi performa saham berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya. Bagi para investor, pemahaman yang baik terhadap indeks saham sangat penting untuk menginterpretasikan sentimen pasar.^[1]

Salah satu indeks saham yang paling terkenal dan sering digunakan adalah Indeks LQ45. Sebagai seorang investor, sangatlah penting untuk memperoleh pemahaman yang komprehensif mengenai Indeks LQ45 ini. Tujuannya agar dapat memberikan wawasan yang berharga dalam mengambil keputusan investasi.

Pengenalan Terhadap Indeks LQ45

Indeks LQ45 adalah suatu indeks yang terdiri dari 45 saham yang telah melalui proses seleksi berdasarkan kriteria tertentu. Sejumlah kriterianya seperti likuiditas yang tinggi, kapitalisasi pasar, kondisi fundamental perusahaan, prospek pertumbuhan perusahaan, dan lainnya.^[1]

Indeks ini pertama kali diperkenalkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) pada bulan Februari 1977. Dalam praktiknya, BEI melakukan peninjauan setiap enam bulan sekali yaitu pada awal Februari dan Agustus.^[2] Oleh karena itu, komposisi saham yang terdapat dalam indeks ini dapat berubah-ubah dari waktu ke waktu.

Tujuan utama pembentukan Indeks LQ45 adalah untuk melengkapi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Selain itu, Indeks LQ45 juga menjadi sumber informasi objektif dan terpercaya bagi para pelaku pasar modal dalam memantau pergerakan harga saham-saham di bursa.^[1]

Kriteria Saham termasuk Kriteria Index LQ45

Proses seleksi saham yang dapat masuk ke dalam indeks LQ45 dilakukan berdasarkan beberapa kriteria khusus berikut:

• Saham harus terdaftar resmi di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama minimal 3 bulan.
• Saham harus memiliki kondisi finansial yang baik serta prospek pertumbuhan yang positif.
• Saham harus termasuk dalam 60 saham dengan nilai transaksi tertinggi pada pasar reguler dalam 12 bulan terakhir.
• Saham harus termasuk dalam 60 saham dengan kapitalisasi pasar tertinggi dalam rentang waktu 1-2 bulan terakhir.^[3]

Keunggulan Indeks LQ45

Saham LQ45 2023 memiliki beberapa keunggulan yang membuatnya menarik bagi para investor. Berikut adalah beberapa keunggulan saham LQ45:

1. Likuiditas Tinggi

   Saham-saham yang termasuk dalam indeks LQ45 umumnya memiliki likuiditas yang tinggi. Artinya, saham tersebut dibeli dan dijual di pasar. Likuiditas yang tinggi memberikan fleksibilitas bagi investor untuk masuk dan keluar dari posisi dengan mudah. Investor juga tidak akan mengalami kesulitan dalam menemukan pembeli atau penjual.

2. Kapitalisasi Pasar yang Besar

   Saham LQ45 umumnya berasal dari perusahaan dengan kapitalisasi pasar yang besar. Kapitalisasi pasar mengacu pada nilai total semua saham perusahaan yang beredar. Saham dari perusahaan dengan kapitalisasi pasar besar seringkali menarik minat investor institusional dan individual yang tengah mencari saham yang stabil. Saham seperti ini juga memiliki potensi pertumbuhan jangka panjang.

3. Fundamental yang Baik

   Saham LQ45 cenderung berasal dari perusahaan yang memiliki kondisi fundamental yang kuat. Kondisi fundamental meliputi faktor seperti pendapatan, laba bersih, rasio keuangan, dan pertumbuhan perusahaan. Saham dari perusahaan dengan fundamental yang baik memiliki potensi untuk memberikan kinerja yang konsisten sehingga menarik bagi investor.

4. Representasi Sektor Ekonomi

   Indeks LQ45 mencakup saham-saham dari berbagai sektor ekonomi yang penting. Hal ini memberikan diversifikasi sektoral bagi investor yang ingin mengalokasikan portofolio mereka di berbagai sektor. Diversifikasi sektoral dapat membantu mengurangi risiko spesifik yang terkait dengan satu sektor tertentu.

5. Informasi dan Analisis yang Tersedia

   Saham-saham yang termasuk dalam indeks LQ45 seringkali mendapatkan perhatian dan liputan yang lebih baik dari media dan analis pasar. Hal ini berarti terdapat informasi dan analisis yang lebih tersedia untuk membantu investor dalam pengambilan keputusan investasi.

Meskipun memiliki sejumlah keunggulan tersebut, keputusan berinvestasi tetaplah mengandung risiko. Karenanya, sangat penting untuk melakukan riset dan analisis pasar sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada saham tertentu.

Baca juga: Green Bond dan Keuangan Berkelanjutan: Panduan untuk Investor

Perbedaan LQ45 dan IDX30

Indeks LQ45 dan IDX30 seringkali disamakan, tetapi sebenarnya ada perbedaan LQ45 & IDX30. IDX30 merupakan indeks yang melacak kinerja harga dari 30 saham. Kriterianya yaitu likuiditas tinggi, kapitalisasi pasar yang besar, dan fundamental yang baik.

Perbedaan utama antara kedua indeks ini terletak pada cakupannya. IDX30 mencakup kinerja dari 30 perusahaan. Sementara itu, karakteristik saham indeks LQ45 memiliki cakupan yang lebih luas, yaitu terdiri dari 45 saham.

Dari 30 saham yang terdapat dalam IDX30, semuanya berasal dari saham-saham yang juga termasuk dalam indeks LQ45. Dengan demikian, IDX30 memiliki cakupan yang lebih sempit dan persyaratan yang lebih ketat dibandingkan dengan Indeks LQ45.^[1]

Daftar Saham LQ45 Low Carbon Leaders

BEI telah meluncurkan Indeks baru berupa daftar saham LQ45 beserta kinerjanya pada November 2022. Tujuan dari indeks ini adalah untuk mengurangi tingkat paparan portofolio terhadap emisi karbon dengan setidaknya 50 persen.

Penentuan saham yang termasuk indeks ini dilakukan berdasarkan penyesuaian bobot per sektor yang didasarkan pada intensitas karbon. Di samping itu juga mengesampingkan perusahaan yang beroperasi pada sektor industri batu bara sesuai dengan klasifikasi IDX-IC.

Metode perhitungan yang digunakan adalah metode Capped Adjusted Free Float Market Capitalization Weighted. Metode ini menetapkan pembatasan bobot saham tertinggi sebesar 15 persen yang disesuaikan saat dilakukan evaluasi.

Indeks IDX LQ45 Low Carbon Leaders telah dihitung sejak tanggal dasar pada 2 November 2020 dengan nilai dasar 100.^[4] Berikut ini macam-macam saham LQ45:

1. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
2. PT Astra International Tbk (ASII)
3. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
4. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)
5. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
6. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN)
7. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)
8. PT Barito Pasific Tbk (BRPT)
9. PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK)
10. PT XL Axiata Tbk (EXCL)
11. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)
12. PT HM Sampoerna Tbk (HMSP)
13. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)
14. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
15. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)
16. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)
17. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)
18. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)
19. PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG)
20. PT Timah Tbk (TINS)
21. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)
22. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)
23. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA)
24. PT United Tractor Tbk (UNTR)

Berdasarkan data Year to Date (YTD), grafik pergerakan indeks saham LQ45 berfluktuasi dari waktu ke waktu. Namun, persentase perubahannya masih dalam nilai positif. Buktinya, nilai YTD yang awalnya 128,48 menjadi 134,66. Adapun persentase kenaikan yaitu sebesar 4,81%.

Karakteristik Saham LQ45

Seorang investor biasanya akan memantau kinerja saham setiap hari agar dapat mengambil keputusan yang tepat. Dengan memahami indeks saham dan memantau kinerjanya, Anda juga dapat meminimalisasi risiko investasi.

Alih-alih belajar sendiri, dibimbing oleh mentor ekspert dan berpengalaman dapat menjadi alternatif yang lebih efektif. Contohnya seperti pada Fidelitas Institute. Tidak hanya memberi pemahaman fundamental, tetapi juga keterampilan dalam praktek bisnis.

Hampir semua pengajar dalam program ini adalah praktisi industri yang berpengalaman. Alhasil, program dirancang untuk memberikan Anda wawasan tentang praktek pada industri terkait lengkap dengan studi kasusnya. Cek lebih lengkap disini!