Operating Profit Margin: Pengertian, Cara Menghitung, dan Rumus

Operating Profit Margin: Pengertian, Cara Menghitung, dan Rumus

Operating profit margin menjadi indikator keuangan yang penting bagi perusahaan. Margin operasi ini mengukur seberapa efektif perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari operasi bisnisnya.

Hasil perhitungan dapat menggambarkan seberapa baik perusahaan mengelola biaya operasional, mengontrol harga jual, dan mampu memaksimalkan keuntungan.

Margin operasi menjadi perhatian bagi investor dan pemberi pinjaman. Alasannya karena dapat memberikan gambaran yang cukup akurat tentang kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari aktivitas operasionalnya.

Pengertian Operating Profit Margin

Operating profit margin adalah indikator yang baik tentang seberapa baik pengelolaannya dan seberapa efisiennya dalam menghasilkan keuntungan dari penjualan.[1] Aspek ini mengukur proporsi pendapatan yang tersedia untuk menutupi biaya non-operasional seperti membayar bunga dan pajak.

Hal ini menjadi perhatian bagi investor dan pemberi pinjaman karena dapat memberikan gambaran tentang kinerja perusahaan. Variasi margin operasi dapat menjadi indikator utama risiko bisnis. Karenanya, melihat histori margin operasi perusahaan adalah cara yang baik untuk menilai apakah kinerja perusahaan semakin baik.

Margin operasi dapat ditingkatkan melalui kontrol manajemen yang lebih baik. Cara lain yaitu penggunaan sumber daya yang lebih efisien, peningkatan harga, dan pemasaran yang lebih efektif.

Rumus Menghitung Operating Profit Margin

Pada dasarnya, margin operasi merupakan perbandingan antara laba operasi dan pendapatan. Berikut rumus operating profit margin yang dapat Anda gunakan untuk menghitungnya.

Pembilang untuk perhitungan menggunakan laba operasi. Laba operasi merupakan laba kotor yang belum dikurangi dengan bunga dan pajak (EBIT). Perhitungan laba operasi ini dilakukan melalui pengurangan pendapatan dengan biaya-biaya.

Hal inilah yang menjadi pembeda akun laba operasi dengan laba bersih. Laba bersih merupakan laba yang sudah dikurangi bunga dan pajak. Alhasil, perhitungan operating profit margin dinilai lebih akurat. Sebab dapat menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari aktivitas operasionalnya, termasuk bunga dan pajak.[2]

Sementara itu, penyebutnya menggunakan pendapatan (revenue). Pendapatan merupakan total pemasukan perusahaan baik pendapatan usaha melalui penjualan barang dan jasa maupun pendapatan lain-lain.

Hasil perhitungan margin operasi dinyatakan dalam bentuk persentase. Hal ini menunjukkan seberapa banyak pendapatan operasi yang dihasilkan dari setiap penjualan.

Misalnya margin operasi sebesar 15%. Artinya perusahaan memperoleh laba operasi sebesar Rp0,15 untuk setiap Rp1 pendapatan yang dihasilkan. Sebagai contoh, jika perusahaan memiliki pendapatan sebesar Rp1 miliar, laba operasi yang diperoleh adalah sebesar Rp150 juta.

Baca juga: Gross Profit Margin: Pengertian, Fungsi, dan Cara Menghitungnya

Operating Profit Margin yang Baik

Operating profit margin yang baik sebenarnya tergantung pada jenis industri. Hal ini karena margin operasi hanya digunakan untuk membandingkan perusahaan yang beroperasi pada industri sejenis.[1]

Sebagai contoh pada industri Food and Beverage (FnB). Perusahaan dari industri tekstil tidak bisa membandingkan nilai margin operasi dengan perusahaan FnB tersebut.

Perusahaan dengan industri yang berbeda memiliki model bisnis yang berbeda. Artinya, sumber pendapatannya pun bisa lebih beragam atau justru lebih sedikit. Itulah sebabnya margin operasi hanya digunakan untuk membandingkan posisi perusahaan pada industri sejenis.

Jika laba operasi Anda lebih besar dari rata-rata industri, kemungkinan besar perusahaan memiliki keunggulan kompetitif.[3]

Hal tersebut karena operasional perusahaan dianggap lebih efisien. Alhasil, perusahaan dapat menghasilkan produk dengan harga yang lebih kompetitif dan meningkatkan margin operasinya.
Dapat disimpulkan bahwa tidak diketahui pasti operating profit margin yang baik berapa. Sebab, hal tersebut baru dapat dibandingkan dengan industri sejenis untuk menentukan posisi perusahaan Anda.

Anda bisa mengevaluasi margin operasi berdasarkan data historis dari tahun-tahun sebelumnya. Dengan begitu, pertumbuhan perusahaan terlihat lebih jelas. Pihak manajemen pun dapat mengatur strategi pada tahun berikutnya untuk meningkatkan kompetisi di pasar.

Setiap perusahaan yang berorientasi profit pasti bertujuan untuk mencapai keunggulan kompetitif dibandingkan pesaingnya. Itulah sebabnya, aspek finansial seperti operating profit margin dapat menjadi indikator pengukur.

Namun, seluruhnya hanya dapat dibandingkan pada industri sejenis, tidak untuk industri yang berbeda. Sudah semestinya Anda meningkatkan pemahaman bisnis, terutama di bidang keuangan.

Referensi:
2. ^ Corporate Finance Institute. "Operating Profit Margin".
Tags:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *