Debt to Equity Ratio: Pengertian, Fungsi, dan Bagaimana Menghitungnya?

Debt to Equity Ratio: Pengertian, Fungsi, dan Bagaimana Menghitungnya?
Ilustrasi: freepik.com

Aspek keuangan sangat penting dalam bisnis. karena aspek keuangan kerap disebut sebagai penentu keberlangsungan bisnis, misalnya saat akan go public. Terdapat beberapa rasio keuangan yang bisa dijadikan tolak ukur, salah satunya rasio utang dengan ekuitas atau disebut debt to equity ratio.

Secara umum, rasio keuangan berfungsi untuk melihat tren kinerja perusahaan dalam periode tertentu. Selain itu, dengan melihat rasio keuangan, pihak eksternal dapat memperkirakan kesehatan keuangan suatu perusahaan. Alhasil, rasio ini sangat penting sebagai acuan investor untuk berinvestasi.

Pengertian Debt to Equity Ratio (DER)

DER merupakan salah satu leverage ratio yang dihitung dengan membagi total kewajiban (hutang) perusahaan dengan ekuitas (modal) pemegang sahamnya. Rasio keuangan ini menjadi metrik untuk mengukur sejauh mana perusahaan mampu membiayai operasional dengan hutang daripada modal sendiri.[1]

Pengukuran metrik DER dapat mengetahui nilai ketergantungan perusahaan terhadap utangnya. Setiap industri mungkin memiliki pengukuran yang berbeda. Itulah sebabnya metrik ini bervariasi dan sering digunakan untuk membandingkan perusahaan pesaing langsung (direct competitor).

Fungsi Rasio DER

Rasio keuangan DER berfungsi untuk menunjukkan kondisi keuangan perusahaan berkaitan dengan kemampuannya dalam melunasi utang. Nilai DER yang tinggi akan berdampak baik karena menunjukkan bahwa perusahaan mampu melunasi kewajiban serta meningkatkan pengembalian ekuitas.[2]

Manfaat lain dari DER ialah biaya hutang yang lebih rendah daripada biaya ekuitas. Itu artinya, meningkatkan rasio DER dapat menurunkan biaya modal rata-rata.

Namun, nilai DER yang tinggi sering dikaitkan dengan tingginya risiko investasi.[1] Semakin tinggi nilainya, risiko investasi semakin besar. Investor akan menilai operasional perusahaan bergantung pada pembiayaan hutang. Jika perusahaan berkembang lebih cepat, tentu saja keuntungan yang didapat pun sesuai target.

Di samping itu, investor umumnya memang lebih suka bisnis dengan DER yang rendah. Hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan kurang memanfaatkan aset sehingga profitabilitas pun terbatas. Namun keuntungannya, risiko investasi dapat ditekan seminimal mungkin.

Lalu, sebenarnya berapa nilai DER yang baik untuk mengukur kesehatan keuangan? Hal tersebut bervariasi, tetapi secara umum nilai DER yang mendekati 2 atau 2,5 sering dianggap kuat.[3]

Baca juga: Project Finance: Pengertian dan Mengapa Memilihnya Sebagai Bentuk Pendanaan

Cara Menghitung Rasio D/E

DER memperhitungkan hutang dan modal. Adapun rumus rasio D/E yaitu sebagai berikut:[1]

Debt to Equity Ratio (DER) = Total Utang : Ekuitas

Penjelasan:

Utang atau liabilitas merupakan kewajiban yang harus dibayar perusahaan dalam jangka waktu tertentu.

Ekuitas atau modal adalah hak milik perusahaan atas aktiva atau aset yang menjadi kekayaan bersih suatu perusahaan.

Untuk memahami keduanya, Anda perlu mempelajari akun-akun yang termasuk utang dan modal. Secara sederhana, utang bisa dibagi menjadi utang jangka pendek dan jangka panjang. Contohnya utang bank, utang obligasi, dan utang dividen.

Sementara itu, akun modal merupakan segala sumber daya keuangan yang dimiliki perusahaan. Modal terdiri atas setoran dan laba ditahan. Biasanya modal disetorkan pada awal pendirian bisnis kemudian dikelola secara balance untuk membiayai operasional. Dengan memahami kedua akun tersebut, maka Anda bisa menghitung DER dengan mudah.

Saat ini, perhitungan DER sudah canggih dengan menggunakan perangkat lunak seperti Microsoft Excel. Selain itu, tersedia pula template neraca yang secara otomatis membantu Anda menghitung jumlah utang dan modal kemudian membandingkannya.

Sekarang apakah Anda sudah paham mengenai pentingnya keuangan bisnis, termasuk menghitung debt to equity ratio? Jika Anda ingin berkonsultasi dan memperdalam keilmuan mengenai bisnis, keuangan maupun operasional perusahaan, Anda bisa memilih Fidelitas Advisors sebagai akademi dan konsultan terbaik bisnis dan keuangan perusahaan.

Referensi:
2. ^ Corporate Finance Institute. "Debt Equity Ratio".

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *