Banyak orang mengira bahwa menjalankan bisnis bersama anggota keluarga lebih mudah dan menyenangkan karena telah memiliki kedekatan satu sama lain. Nyatanya, menjaga keberlangsungan bisnis keluarga bukanlah perkara yang mudah.
Karena sudah banyak studi yang membuktikan bahwa hanya sedikit bisnis keluarga yang bisa bertahan hingga generasi ketiga. Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain bisnis kurang inovatif, perbedaan selera antar generasi, kecemburuan sosial, sampai masalah pribadi yang dibawa ke ranah pekerjaan.
Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mempelajari apa saja tantangan dan cara mempertahankan bisnis keluarga supaya bisa bertahan hingga ke generasi selanjutnya.
Tantangan Menjaga Keberlangsungan Bisnis Keluarga
Dikutip dari IE Insight, hampir sepertiga dari bisnis keluarga mampu diteruskan kepada generasi kedua. Kemudian, hanya 10% yang bertahan untuk dilanjutkan hingga generasi ketiga dan tersisa 5% yang bisa lanjut ke generasi keempat. Seperti yang telah disampaikan di atas bahwa hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor.[1]
Berdasarkan informasi dari website Davis Wright Tremaine, faktor yang mempengaruhi bisnis keluarga tidak bertahan lama antara lain emosi yang dirasakan antar anggota keluarga, hak kepemilikan, mengelola dan mengatur karyawan yang merupakan anggota keluarga, dan suksesi atau pengalihan kekuasaan.[2]
Tentunya, Anda tak ingin hal ini sampai terjadi pada bisnis keluarga yang sedang Anda jalankan, bukan? Yuk, ketahui tips mempertahankan bisnis keluarga supaya bisa dilanjutkan hingga ke generasi-generasi berikutnya!
Tips Menjaga Keberlangsungan Bisnis Keluarga Hingga Generasi Berikutnya
Menurut TechTarget, “Keberlangsungan bisnis atau Business Continuity adalah kemampuan perusahaan dalam mempertahankan fungsi penting selama terjadi masalah maupun pasca terjadi masalah”.[3]
Begitu pula dalam bisnis keluarga, memikirkan masa depan dan mengembangkan rencana bisnis dapat menjaga keberlangsungan bisnis saat menghadapi kejadian yang tak terduga. Tentunya, hal ini dapat membuat bisnis keluarga bertahan hingga generasi berikutnya.
Dilansir dari PwC Canada, berikut beberapa tips untuk menjaga keberlanjutan bisnis keluarga supaya bisa awet hingga generasi seterusnya.[4]
Baca Juga: Strategi Penggajian Perusahaan Keluarga yang Efektif
1. Menentukan Anggota Keluarga yang Terlibat dalam Bisnis Keluarga
Kunci sukses dalam bisnis keluarga adalah transparansi dan konsistensi. Termasuk dalam urusan menentukan siapa saja anggota keluarga yang terlibat dalam bisnis keluarga. Jika hal ini dapat dilakukan, maka tingkat kepercayaan dan hasil diskusi akan lebih maksimal.
2. Mengumpulkan Pendapat Individu
Dalam bisnis keluarga, mungkin ada orang-orang yang takut menyampaikan pendapatnya karena takut adanya balasan dari anggota keluarga lain atau merasa segan dengan anggota yang lebih tua. Nah, disinilah peran penasihat bisnis sebagai pihak ketiga sangat dibutuhkan.
Setiap anggota keluarga yang terlibat dalam bisnis perlu melakukan pembicaraan dengan pihak ketiga. Hal ini bertujuan untuk mengumpulkan pendapat yang mungkin selama ini disimpan rapat. Dengan begitu, setiap anggota keluarga dapat bebas menyampaikan pendapat tanpa merasa terintimidasi.
3. Memfasilitasi Diskusi Keluarga
Setiap pendapat anggota keluarga yang dikumpulkan tadi, dapat digunakan sebagai dasar untuk mempersatukan anggota keluarga guna mengembangkan bisnis keluarga bersama. Dengan cara tersebut, maka dapat tercipta rasa persatuan dan kerja sama antar anggota keluarga.
Rasa persatuan inilah yang menjadi sumber kekuatan untuk memfasilitasi diskusi keluarga yang lebih baik. Sekaligus membantu mencari solusi atau jalan keluar dari pandangan-pandangan individu yang berbeda.
4. Membuat Perencanaan
Apabila antar anggota keluarga sudah saling memahami dan mengerti, maka membuat perencanaan bisnis untuk hal-hal yang tak terduga akan menjadi lebih mudah.
Perencanaan bisnis adalah hal yang penting untuk menjaga keberlangsungan bisnis terutama untuk mempersiapkan hal yang tak terduga. Perencanaan tersebut bisa dimulai dari memikirkan misalnya apabila pemimpin tiba-tiba sakit atau meninggal dunia, siapa yang akan menggantikannya, dan bagaimana rencana ke depannya.
Mungkin hal ini sangat sulit untuk dipertimbangkan dan dimusyawarahkan dengan keluarga. Namun, apabila tidak pernah dibahas dan direncanakan, maka bisnis dan ikatan keluarga bisa hancur apabila hal tak terduga tersebut sampai terjadi.
5. Bekerja Sama untuk Mensukseskan Bisnis Keluarga
Terakhir, hal yang paling penting adalah setiap anggota keluarga memiliki kesadaran bahwa mereka punya tanggung jawab dan harus bekerja sama untuk membuat bisnis keluarga semakin sukses dan maju. Sehingga, nantinya bisnis keluarga dapat diteruskan oleh generasi berikutnya.
Dari pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kehadiran pihak ketiga sebagai penasihat bisnis adalah hal yang krusial. Dengan adanya pihak ketiga ini, dapat dimanfaatkan sebagai penengah, pemberi saran atau solusi atas permasalahan yang terjadi pada bisnis keluarga Anda.
Dengan bantuan pihak ketiga seperti Fidelitas Legacy, maka permasalahan bisnis bisa diuraikan. Hal ini sangat perlu dilakukan demi menjaga keberlangsungan bisnis keluarga Anda.