Gross Profit Margin: Pengertian, Fungsi, dan Cara Menghitungnya

Gross Profit Margin: Pengertian, Fungsi, dan Cara Menghitungnya

Penyebutan gross profit margin menjadi hal yang biasa dalam sebuah perusahaan, dan cara menghitungnya pun cukup mudah. Namun bagi orang awam, istilah ini tentu sangat membingungkan. Oleh karena itu, orang awam sering mengetahuinya sebagai margin kotor.

Rasio ini bisa menunjukkan bagaimana kinerja penjualan sebuah perusahaan sesuai efisiensi proses produksi yang dijalankan. Margin kotor ini muncul berdasarkan harga pokok penjualan pada perusahaan. Lebih jelasnya, simak ulasan berikut ini!

Pengertian Gross Profit Margin

Gross profit margin adalah suatu nilai keuangan yang berguna untuk manajer perusahaan dan investor perusahaan. Tujuannya untuk memproduksi serta menjual satu maupun lebih produk sebelum biaya dikurangi.

Margin laba kotor adalah jumlah yang harus dipertahankan suatu perusahaan sesudah penjualan. Persentase laba kotor memberikan gambaran kepada perusahaan tentang biaya juga persentase laba perusahaan.

Gross profit margin termasuk metrik penting bagi perusahaan untuk melakukan pengawasan, demi memastikan profitabilitas terkendali. Jika sudah demikian, maka rencana pertumbuhan perusahaan bisa disesuaikan.[1]

Rumus Gross Profit Margin

Sebelum proses perhitungan, sebaiknya Anda mencari tahu terlebih dahulu besar keuntungan kotor yang diperoleh. Rumus yang digunakan adalah pendapatan penjualan dikurangi dengan HPP.

Kemudian, keuntungan kotor atau gross profit dibagi dengan pendapatan penjualan atau sales revenue. Supaya lebih paham, berikut adalah rumus yang perlu Anda ketahui.

Rumus menghitung laba kotor atau gross profit:
Laba Kotor/Gross Profit = Pendapatan Penjualan – Harga Pokok Penjualan

Rumus menghitung gross profit margin:
Gross Profit Margin = Gross Profit : Pendapatan Penjualan x 100%

Setelah mengetahui rumusnya, berikut adalah contoh cara perhitungannya:

PT ABC merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan kaos kaki segala usia. Penjualan yang diperoleh pada tahun 2021 secara keseluruhan adalah Rp 180 juta. Kemudian harga pokok penjualan yang digunakan adalah Rp 30 juta. Berapa gross profit margin perusahaan tersebut?

Diketahui :

  • Pendapatan Penjualan PT ABC = Rp 180 juta
  • Harga Pokok Penjualan atau HPP = Rp 30 juta

Jawaban :

  • Gross Profit = Pendapatan Penjualan – Harga Pokok Penjualan
  • = 180.000.000 – 30.000.000
  • = 150.000.000
  • Gross Profit Margin = Laba Kotor : Pendapatan Penjualan x 100%
  • = 150.000.000 : 180.000.0000 x 100%
  • = 83,3%

Pada penjelasan tersebut, PT ABC mempunyai gross profit margin senilai 0,83% dari sisa pendapatan sesudah membayar biaya langsung yang berhubungan dengan produksi.

Sedangkan keuntungan kotor besarnya, Rp 150 juta dapat digunakan sebagai pembayaran tentang aktivitas bisnis. Biaya yang masuk dalam kategori ini adalah utang, biaya operasional, dividen, serta pajak.

Maka dapat disimpulkan bahwa, PT ABC dapat menjalankan kegiatan produksi dengan lebih efisien. Tingginya nilai laba kotor ini bisa dijadikan sebagai indikator, bahwa PT ABC dalam kondisi yang baik dan bisa mengendalikan biaya produksi atau harga pokok penjualan.[2]

 Baca juga: Return on Assets (ROA): Pengertian, Rumus, Cara Menghitung

Menghitung Laba Bersih Perusahaan

Pertama yang perlu dilakukan adalah menghitung terlebih dahulu operating profit margin, yaitu rasio yang digunakan mengukur persentase laba operasional penjualan bersih sebuah perusahaan. Rumusnya sebagai berikut :

Laba Kotor = Pendapatan Penjualan – Harga Pokok Penjualan
Laba Operasional = Laba kotor – Beban Operasional
Operating Profit Margin = (Laba Operasional : Penjualan Bersih) x 100%

Sedangkan untuk menghitung keuntungan perusahaan digunakan rumus net profit sebagai berikut :

Laba Bersih = Total Pendapatan – Total Pengeluaran atau
Laba Bersih = Laba Kotor – Beban

Menghitung margin pendapatan bersih adalah:
Margin Pendapatan Bersih = (Laba Bersih/Total Pendapatan) x 100%

Contohnya sebagai berikut:
Perusahaan A dan B memiliki margin pendapatan bersih, yakni 15% dan 18%. Masing-masing mendapatkan pendapatan Rp 150 juta. Berapa laba bersih masing-masing perusahaan tersebut?

Perusahaan A
Margin Laba Bersih = Pendapatan Bersih x Pendapatan
= 15% x 150.000.000
= 22.500.000

Perusahaan B
Margin Laba Bersih = Pendapatan Bersih x Pendapatan
= 18% x 150.000.000
= 27.000.000[1]

Demikian informasi tentang gross profit margin yang bisa diterapkan di perusahaan Anda, agar dapat mengetahui kinerja penjualan dan efisiensi proses produksi yang sedang dijalankan.

Maka dari perspektif investor, growth atau pertumbuhan dari gross margin, operating margin, serta net margin sangat penting guna menilai baik tidaknya suatu perusahaan.

Adanya net margin yang meningkat dari tahun ke tahun, menunjukkan bahwa perusahaan lebih layak dipilih untuk dijadikan tempat investasi daripada perusahaan dengan net margin yang tidak tumbuh. Semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk Anda!

Referensi:
1. ^ Wallstreetmojo. "Gross Profit Margin".
Tags:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *