Capital Market: Pengertian, Jenis Instrument, dan Fungsinya

Capital Market: Pengertian, Jenis Instrument, dan Fungsinya

Capital market atau pasar modal merupakan sebuah kegiatan yang berkaitan dengan perdagangan efek dan penawaran umum. Pasar modal sendiri bertindak sebagai penghubung antara para investor dengan perusahaan melalui perdagangan instrumen jangka panjang seperti saham, obligasi, dan lain sebagainya.

Jadi, apabila Anda ingin melakukan investasi, pastikan Anda sudah memahami pasar modal dengan baik agar bisa mengantisipasi segala risiko yang mungkin terjadi. Sehingga nantinya Anda bisa memilih jenis instrumen yang cocok.

Pengertian Capital Market

Mengacu pada definisi dari The Balance, “capital market adalah sebuah pasar finansial dimana penjual memperdagangkan sejumlah aset kepada pembeli”.[1]

Perusahaan umumnya menggunakan pasar modal untuk mengumpulkan dana baru yang bisa digunakan untuk mengembangkan bisnis atau mencukupi biaya operasional. Contohnya seperti menerbitkan aset obligasi atau saham,

Kedua aset tersebut bisa dibeli oleh investor. Lalu dari obligasi atau saham, investor bisa mendapatkan sebagian aset kepemilikan di perusahaan dan berkesempatan untuk mendapatkan sejumlah keuntungan dari investasi yang dilakukan.

Secara umum, pasar modal terdiri dari pasar primer dan sekunder. Pasar primer adalah tempat bertemunya investor dengan emiten yang baru saja merilis sahamnya pertama kali di bursa.

Kegiatan dalam pasar primer ini bisa terealisasi saat investor mendapatkan tawaran saham dari pihak penjamin emisi melalui perantara agen jual beli instrumen modal.

Sementara itu, pasar sekunder merupakan tempat para investor menjual kembali atau membeli saham yang telah diterbitkan oleh perusahaan yang sudah tercatat sebagai emiten di bursa sebelumnya.

Dilansir dari laman Investopedia, “modal atau dana baru didapatkan melalui obligasi dan saham yang diluncurkan dan dijual pada investor di pasar modal primer, sementara para investor dan pedagang kemudian bisa menjual dan membeli sekuritas tersebut satu sama lain di pasar modal sekunder, namun tidak akan ada dana baru yang diperoleh perusahaan”.[2]

Jenis-Jenis Instrumen Capital Market

Ada beberapa jenis instrumen pasar modal yang perlu Anda ketahui sebelum mulai melakukan investasi. Berikut informasi lengkapnya.

1. Saham

Saham merupakan bukti kepemilikan suatu perusahaan. Jenis instrumen ini bisa dikatakan sebagai bentuk investasi jangka panjang yang bisa memberikan keuntungan cukup tinggi, begitu juga dengan risikonya. Berinvestasi dalam bentuk saham berarti Anda menanamkan sejumlah modal di perusahaan, kemudian Anda bisa mendapatkan sebagian aset kepemilikan dari perusahaan tersebut.

Baca juga: Debt to Equity Ratio: Pengertian, Fungsi, dan Bagaimana Menghitungnya?

2. Obligasi

Obligasi merupakan surat perjanjian hutang antara pemerintah atau perusahaan dengan investor. Dalam surat utang ini, investor akan mendapatkan keuntungan berupa kupon atau bunga dari perusahaan. Kupon obligasi bisa dibayarkan dalam periode tertentu sampai tenor atau masa pinjaman berakhir, tergantung perjanjian yang sudah disepakati.

3. Reksadana

Reksadana merupakan salah satu jenis instrumen yang berperan sebagai wadah bagi para investor untuk menanamkan dana di beberapa produk investasi seperti obligasi atau surat perjanjian utang, dan saham.

4. Exchange Traded Fund (ETF)

Exchange Traded Fund adalah produk investasi yang menyatukan konsep saham dan reksadana dalam satu produk. Cara kerjanya cukup mirip dengan reksadana, karena pengumpulan dana dari para investor dilakukan secara kolektif. Produk ini bisa diperjualbelikan secara realtime di bursa saham.

5. Derivatif

Derivatif adalah jenis instrumen investasi terakhir yang terdiri dari beberapa produk keuangan dan telah secara resmi diawasi oleh BEI. Beberapa produk keuangan tersebut diantaranya seperti mata uang, obligasi, saham, suku bunga, indeks obligasi, indeks saham, dan lainnya.

Fungsi Capital Market

Mengacu pada Elearnmarkets, berikut adalah beberapa fungsi pasar modal.[3]

  1. Pasar modal bisa membantu pertumbuhan ekonomi. Alokasi dana dari para investor yang memiliki kemampuan ekonomi tinggi bisa membantu perusahaan yang sedang membutuhkan dana untuk modal bisnis. Jadi, pasar modal mampu membantu ekspansi industri yang berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi.
  2. Pasar modal bisa membantu kestabilan harga sekuritas. Dalam hal ini, pengurangan aktivitas spekulatif dan penyediaan modal bagi peminjam dengan suku bunga lebih rendah bisa membantu stabilitas harga sekuritas.
  3. Adanya dana untuk mengembangkan bisnis. Investasi yang dilakukan di pasar modal secara terus-menerus akan berdampak baik bagi ketersediaan dana.

Perlu Anda ingat kembali bahwa capital market hanya penjembatan antara investor dan trader dalam dunia saham. Untuk bisa sukses investasi saham melalui pasar modal, Anda perlu memilih jenis investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan juga bisa memperkirakan risiko untung dan rugi dari jenis saham yang dipilih.

Jika Anda masih ragu menentukan jenis instrumen capital market karena tidak mengetahui dengan pasti risiko keuangan Anda saat ini, segera konsultasikan hal tersebut bersama kami dan dapatkan solusi terbaik.

Referensi:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *