Showing posts with the Author: Legacy
Sebagian orang mengira, menjalankan bisnis keluarga adalah hal yang menguntungkan. Pasalnya, bekerja sama dengan orang yang memiliki kedekatan memang sangat menyenangkan. Padahal, bisnis keluarga justru bisa menjadi malapetaka jika tidak ada aturan yang jelas, apalagi perihal keuangan perusahaan.
Tentunya, Anda sudah tak asing lagi dengan Sampoerna, Djarum, Bakri Group, atau Ciputra Group bukan? Ya, mereka adalah beberapa perusahaan bisnis keluarga di Indonesia yang terbesar. Keberhasilan mereka dalam mengembangkan bisnis patut ditiru bagi Anda yang juga sedang melakukan hal yang sama.
Berdasarkan penelitian yang disampaikan oleh Steve Price, Chief Human Resources Officer Dell Technologies pada tahun 2018, mengungkapkan bahwa “peran kepercayaan dalam pengendalian manajemen sangatlah signifikan”.
Ketika menjalankan sebuah bisnis atau usaha, Anda perlu memperhatikan batasan kontrol manajemen. Pengendalian manajemen itu sendiri dideskripsikan sebagai fungsi yang ditujukan untuk mencapai suatu tujuan atau rencana yang sudah ditetapkan. Dalam prosesnya, dilansir dari The Business Professor, "mengontrol tidak boleh dianggap sebagai hal yang negatif terhadap nilai, sikap, kepribadian, atau emosi individu. Sebaliknya, manajer justru bisa membuat kegiatan karyawan menjadi konsisten dengan pencapaian tujuan organisasi".
Banyak orang yang mengira bahwa menjalankan bisnis bersama anggota keluarga lebih mudah dan menyenangkan karena telah memiliki kedekatan satu sama lain. Nyatanya, menjaga keberlangsungan bisnis keluarga bukanlah perkara yang mudah. Karena sudah banyak studi yang membuktikan bahwa hanya sedikit bisnis keluarga yang bisa bertahan hingga generasi ketiga. Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain bisnis kurang inovatif, perbedaan selera antar generasi, kecemburuan sosial, sampai masalah pribadi yang dibawa ke ranah pekerjaan.
“Family matters are not court politics. It can’t be as clear as black and white” yang artinya konflik dalam keluarga tidak seharusnya dicecar secara gamblang. Hanya saja, aturan tersebut tidak berlaku jika sudah berbicara tentang sistem penggajian perusahaan keluarga.
Setiap bisnis yang dijalankan, tentu memiliki tantangan masing-masing yang harus dihadapi, tak terkecuali bisnis keluarga. Bahkan seringkali problem bisnis keluarga yang muncul cenderung lebih berat dibandingkan dengan bisnis pada umumnya.
Berbagai konflik kerap menghantui kebutuhan bisnis keluarga, baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil. Hubungan keluarga yang awalnya harmonis dan solid bisa saja berujung pecah kongsi karena sesuatu hal.