Penyebab Burnout Situation pada Karyawan dan Bagaimana Mencegahnya

Penyebab Burnout Situation pada Karyawan dan Bagaimana Mencegahnya

Anda pasti paham setiap pekerjaan mempunyai hambatan, tantangan, serta kesulitan masing-masing. Sayangnya sebagian karyawan menjadikan hal ini faktor penghambat pekerjaan, sehingga tidak bisa selesai tepat waktu. Akhirnya muncul burnout situation dalam diri karyawan tersebut.

Burnout merupakan kondisi stres tingkat kronis, di mana karyawan merasa super lelah secara mental, fisik, hingga emosional dengan pekerjaan tersebut. Jika karyawan sudah mengalami demikian, risikonya terhadap diri sendiri juga perusahaan sangat besar. Lebih jelasnya, simak uraian berikut!

Penyebab Burnout Pada Karyawan

Inilah beberapa faktor penyebab burnout situation pada karyawan saat bekerja yang penting untuk Anda pahami:

1. Tidak Memperoleh Apresiasi

Anda telah melakukan pekerjaan dengan cara terbaik, sayangnya pihak lain tidak pernah mengapresiasi Anda. Tentu yang dirasakan adalah marah, benci, kecewa dan stres.

Akibat tidak ada apresiasi sama sekali ini, karyawan akan mulai down. Mereka lebih memilih lari dari seluruh tanggung jawab yang diberikan.

2. Bekerja Overload

Faktor penyebab burnout pada karyawan sebuah perusahaan, karena mereka bekerja terlalu keras dengan beban berlebih. Tidak ada karyawan yang 100% rela mengobarkan seluruh kesehatan dan personalitasnya demi perusahaan.

Bagi mereka yang berusaha bekerja dengan beban lebih, harapannya mendapatkan timbal balik yang sesuai. Tujuannya tentu mendapatkan kesuksesan dalam segi finansial.

3. Dinamika Disfungsional Pada Lingkungan Kerja

Pernahkah Anda mendapatkan intimidasi, diremehkan, hingga diacuhkan rekan kerja maupun bos perusahaan di tempat kerja? Jika pernah, masalah inilah yang menyebabkan burnout dan muncul rasa tidak berdaya, tidak bisa apa-apa.[1]

Anda harus paham bahwa burnout bisa menyerang siapa saja. Terutama karyawan yang mendapatkan beban pekerjaan cukup berat. Burnout karyawan yaitu masalah besar yang harus bisa ditangani, baik oleh diri karyawan sendiri maupun perusahaan.

Jika kondisi ini terus dibiarkan, maka dampak burnout semakin besar, seperti pekerjaan akan menumpuk. Akhirnya Anda akan mengalami stres yang berkepanjangan. Bukan hanya gangguan psikologi yang dirasakan, namun gangguan fisik, misalnya imunitas tubuh yang menurun.[2]

Baca juga: Green Sustainability dalam Corporate Social Responsibility (CSR)

Perbedaan Burnout dan Kelelahan Kerja

Burnout merupakan kondisi saat seseorang mengalami stres yang berat dalam pekerjaan. Sedangkan kelelahan kerja adalah berkurang atau hilangnya kecepatan/kesadaran bereaksi serta kemampuan menampilkan kesehatan dan keselamatan.[3]

Ciri-Ciri Burnout

Inilah tanda karyawan mengalami burnout situation.

  1. Mengalami masalah pencernaan.
  2. Sakit kepala
  3. Perubahan nafsu makan.
  4. Perubahan waktu tidur.
  5. Keraguan diri.
  6. Merasa gagal.
  7. Merasa tidak berdaya.
  8. Kepuasan menurun.
  9. Sinisme
  10. Isolasi diri.
  11. Kinerja berkurang.

Cara Mengatasi Burnout Karyawan

Karyawan harus bisa mengatasi burnout dengan segera. Cara utamanya dengan memberlakukan keseimbangan dalam kehidupan Anda. Usahakan sejenak merubah arah berpikir. Kemudian pelajari bagaimana diri sendiri mampu mengatasi kejenuhan tersebut. Cara yang bisa Anda lakukan yakni:

  1. Mencoba berkomunikasi dengan orang lain, baik kepada kolega, teman, juga komunitas tertentu yang Anda percaya. Itu karena Anda yang merasa tertekan, butuh bercerita dan butuh didengarkan orang.
  2. Revisi ulang cara pandang Anda terhadap pekerjaan. Coba temukan makna, nilai, dan tujuan mengapa Anda memilih pekerjaan tersebut?
  3. Evaluasi prioritas pekerjaan Anda yang sebelumnya mendedikasinya diri kepada pekerjaan 100%. Sekarang mulailah ambil waktu cuti dan istirahatlah dengan teratur.
  4. Asah kreativitas dengan melakukan hal-hal yang menarik dan bisa mengalihkan rasa kecewa dan stres akan pekerjaan yang Anda kerjakan.
  5. Prioritaskan kesehatan fisik Anda yang sebelumnya fokus kerja dan kerja. Mulai sekarang cobalah berolahraga, tidur cukup, hingga menjaga pola makan dengan baik.
  6. Jangan membabi buta semua pekerjaan harus Anda selesaikan dengan baik. Namun lakukan pekerjaan sesuai dengan kontrak awal, jika merasa pekerjaan terlalu overload, maka tanyakan kepada pihak pimpinan dengan baik-baik.[4]

Dengan demikian, kesimpulannya adalah mengatasi burnout pada karyawan menjadi hal yang sangat penting untuk meningkatkan kinerja mereka. Pelatihan menghadapi dan mencegah burnout juga merupakan solusi yang tepat untuk membantu karyawan memahami gejala-gejala burnout dan bagaimana cara mengatasinya. Hal ini akan membantu perusahaan meningkatkan produktivitas dan mengurangi risiko kelelahan kerja.

For any inquiries regarding your company's need

Call us at (021) 29333747
Email your enquiry to executive.assistant@fidelitas.co.id
or Register for your inquiries below:

Referensi:
2. ^ UNPAD. "Title".
3. ^ Kemenkeu. "Title".
4. ^ Darlingdowns. "Title".

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *