Permasalahan dalam Merencanakan Suksesi Keluarga dan Cara Mengatasinya

Permasalahan dalam Merencanakan Suksesi Keluarga dan Cara Mengatasinya

Merencanakan suksesi keluarga tidak hanya tentang menetapkan penerus ujung pangkal pimpinan perusahaan. Proses ini juga mencakup tentang penetapan pondasi tata kelola perusahaan untuk melindungi aset dan warisan perusahaan keluarga selanjutnya.[1]

Jika tidak dibarengi dengan perencanaan yang matang, performa perusahaan bisa saja melemah di tangan generasi kedua atau bahkan gagal di tangan generasi ketiga.[2]

Permasalahan dalam Merencanakan Suksesi Keluarga

Dikutip dari Berdon Vision, “hanya 30% perusahaan keluarga yang mampu bertahan di bawah kendali generasi kedua, 13% berhasil sampai di tangan generasi ketiga, dan ironisnya hanya 3% saja yang bisa bertahan hingga generasi keempat.”.[3]

Melihat efek perencanaan suksesi keluarga yang begitu besar, sudah saatnya bagi Anda untuk menanggapi serius topik ini. Untuk menghindari kegagalan, mari simak penjelasan tentang permasalahan dalam merencanakan suksesi keluarga dan cara mengatasinya di bawah ini.

Dilansir dari jurnal Kinerja berjudul Analisis Proses Suksesi Perusahaan Keluarga Studi Pada PT Puterasean oleh Remiasa dan Shelvy (2014). PwC (lembaga audit keuangan terkemuka AS) menemukan bahwa perusahaan keluarga di Indonesia mendominasi perekonomian domestik dengan total mencapai 95%.[4]

Tidak hanya Indonesia, sebagian besar pilar perekonomian negara-negara di dunia juga digerakkan oleh bisnis keluarga. Misalnya, sepertiga dari total perusahaan di Inggris adalah perusahaan milik keluarga dengan sumbangan GDP menyentuh angka 40%.[5]

Mengingat betapa masifnya pengaruh bisnis keluarga terhadap perekonomian negara. Maka untuk mempertahankan kemakmurannya umumnya banyak cara yang harus ditempuh, misalnya melalui perencanaan suksesi yang cermat dan tepat. Sayangnya, perencanaan suksesi yang dianggap sebagai salah satu langkah penting untuk mempertahankan dan mengembangkan bisnis keluarga, terkadang menemui banyak tantangan.

Misalnya minimnya bekal kepemimpinan untuk generasi selanjutnya, manajemen senior perusahaan yang kurang tanggap, serta generasi muda yang enggan terlibat dalam bisnis keluarga. Perencanaan suksesi juga sering diabaikan bahkan dianggap angin lalu. Dilaporkan bahwa sebanyak 43% perusahaan keluarga di Amerika Serikat tidak memiliki rencana formal suksesi.[6]

Banyak dari mereka menganggap bahwa suksesi perusahaan hanya sekadar tentang menyerahkan mandat kekuasaan kepada generasi selanjutnya tanpa perlu menerbitkan dokumen legal dan sejenisnya. Tapi tahukah Anda bahwa tindakan tersebut berbahaya?

Hal tersebut bisa memicu pecahnya kongsi kekeluargaan, mosi tidak percaya di dalam tubuh manajemen senior, sengketa saling menuntut, hingga berakhir pada penutupan perusahaan.

Cara Mengatasi Permasalahan Perencanaan Suksesi Keluarga

Jika Anda adalah pemilik bisnis keluarga dan berencana untuk menjadikan anak Anda sebagai penerus perusahaan, maka Anda perlu melakukan perencanaan suksesi keluarga mulai dari sekarang. Untuk lebih jelasnya, berikut 3 langkah cerdas untuk mengatasi permasalahan perencanaan suksesi bisnis keluarga.

Baca juga: Studi Kasus: Bagaimana Menangani Batasan Kontrol Manajemen yang Tidak Jelas

1. Persiapkan Sejak Dini

Bencana pandemi memberikan hikmah pada banyak bidang, salah satunya mendorong para pebisnis untuk mulai serius memikirkan perencanaan suksesi.[7] Menurut The Family Business Consulting Group, suksesi adalah sebuah proses panjang.[8]

Hal tersebut tidak bisa dipersiapkan beberapa bulan saja. Sekurang-kurangnya, persiapan tersebut hendaknya dilakukan sekitar 10 tahun. Ada banyak hal yang perlu dipersiapkan, seperti masalah kepemilikan aset, kapabilitas calon penerus, liabilitas, pajak, voting rights, membangun familiaritas penerus dengan karyawan perusahaan, dan sebagainya.[9]

2. Transparansi dan Kolaborasi

The William Group dalam Harvard Business Review mengaku bahwa kolaborasi dan transparansi antara manajemen senior dengan generasi penerus adalah salah satu kunci keberhasilan suksesi.[10]

Dengan memberikan ruang diskusi dan menggabungkan pandangan unik dari masing-masing generasi. Langkah tersebut bisa mewujudkan jalannya suksesi yang sudah direncanakan sebelumnya serta meningkatkan tingkat kepercayaan antar anggota keluarga yang terlibat di dalam perusahaan.

3. Konsultan Bisnis Keluarga

Untuk mengatasi permasalahan perencanaan suksesi keluarga, berkonsultasi dengan lembaga konsultan manajemen bisnis keluarga adalah solusi yang tepat. Jangan sampai salah langkah dalam merencanakan suksesi keluarga, karena hal tersebut bisa berdampak pada masa depan perusahaan saat ini.

Fidelitas Legacy merupakan lembaga konsultan bisnis keluarga yang fokus mengatasi berbagai permasalahan perusahaan keluarga. Mulai dari masalah remunerasi, ketegangan antar keluarga, pemilihan penerus yang tepat untuk menjalankan perusahaan, hingga merencanakan suksesi keluarga.

Informasi lebih lanjut tentang jasa yang kami tawarkan Anda bisa mengunjungi situs kami di Fidelitas Legacy atau dengan mengunjungi kantor Fidelitas Advisors di SCBD, Jakarta Selatan.

For any inquiries regarding your company's need

Call us at (021) 29333747
Email your enquiry to executive.assistant@fidelitas.co.id
or Register for your inquiries below:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *