Peran Kepercayaan dalam Pengendalian Manajemen

Berdasarkan penelitian yang disampaikan oleh Steve Price, Chief Human Resources Officer Dell Technologies pada tahun 2018, mengungkapkan bahwa “peran kepercayaan dalam pengendalian manajemen sangatlah signifikan”.[1]

Penelitian yang bersifat internal tersebut menunjukkan bahwa pekerja yang mempercayai pemimpin mereka, delapan kali lebih percaya kepada pemimpinnya dalam menunjukkan prinsip-prinsip kepemimpinan di perusahaan.

Jika demikian, seberapa penting kepercayaan berpengaruh khususnya dalam pengendalian manajemen dan apa saja manfaat yang bisa diperoleh ketika ada rasa saling percaya antara pemimpin dengan pekerja? Berikut jawabannya.

Manfaat dan Peran Kepercayaan dalam Pengendalian Manajemen

Kepercayaan merupakan komponen penting keberhasilan organisasi. Anggota tim yang mempercayai pemimpin mereka biasanya rela terlibat dalam pekerjaan tertentu dan mau bertahan serta berjuang untuk perusahaan dalam waktu yang lama.

Salah satu permasalahan yang pernah terjadi terkait kepercayaan contohnya adalah kasus pegawai Arsip Nasional Amerika yang melakukan pencurian dokumen bersejarah.

Dilaporkan pegawai tersebut menjual dokumen bersejarah yang dicurinya ke kolektor. Akibatnya, Arsip Nasional Amerika Serikat mengalami kerugian yang cukup parah senilai $200,000.[2]

Berdasarkan kasus tersebut, pengendalian manajemen yang memuat kesepakatan tertulis dan kode etik perlu diterapkan dan dilaksanakan oleh semua anggota instansi atau perusahaan termasuk pimpinan guna menghindari kecurangan dan kerugian.

Kepercayaan terhadap pemimpin digambarkan bahwa seorang pemimpin tersebut berkompeten, memiliki integritas, konsistensi, loyal dan kemampuan berkomunikasi yang sangat baik.[3]

Dalam Manager as politician tahun 2006 yang digagas oleh Gilley, ditemukan bahwa kepercayaan memiliki peran dalam pengendalian manajemen yang dapat menghasilkan lima manfaat,[4] antara lain:

  1. Meningkatkan produktivitas kinerja.
  2. Membangun dan meningkatkan self-esteem.
  3. Meningkatkan dan membangun pemahaman organisasional.
  4. Meningkatkan komunikasi organisasional.
  5. Menumbuhkan komitmen organisasional.[5]

Dengan demikian, organisasi harus menerapkan suatu pendekatan yang dapat digunakan untuk membangun hubungan yang positif berdasarkan kepercayaan, meskipun hal tersebut tidak mudah untuk dilakukan dan memakan waktu yang cukup lama.

Baca juga: Permasalahan dalam Merencanakan Suksesi Keluarga dan Cara Mengatasinya

6 Faktor yang Mendukung Peran Kepercayaan dalam Pengendalian Manajemen

Gilley mengidentifikasi beberapa faktor yang membangun hubungan yang positif berbasis kepercayaan.[4] Faktor-faktor tersebut antara lain:

1. Kebebasan dari Rasa Takut

Hubungan yang bebas dari rasa takut memungkinkan para pemimpin dan bawahan untuk mengambil resiko, lebih komunikatif, dan bekerja bersama-sama.

Akibatnya, kreativitas akan berkembang dan bawahan menjadi lebih mudah didorong bahkan menjadi lebih tertantang dan terinspirasi untuk memecahkan masalah yang rumit.

Inilah kesempatan bagi para pemimpin untuk menjalin hubungan berbasis kepercayaan positif hingga pada akhirnya menguntungkan organisasi. Win-win solution!

2. Komunikasi

Komunikasi yang baik adalah pembicaraan dua arah antara kedua belah pihak yang memiliki kesempatan untuk berbicara dan didengarkan.

Oleh karena itu, pemimpin diperlukan untuk mengembangkan komunikasi dua arah dan mendorong interaksi antara atasan dan bawahan.

3. Interaksi

Dalam sebuah instansi atau perusahaan, interaksi pemimpin dan bawahannya harus diperhatikan dengan baik. Karena jika interaksi yang terjalin di antara keduanya tidak baik, maka hal tersebut akan berimbas pada kinerja perusahaan atau instansi.

Semakin bagus interaksi antara pemimpin dan bawahannya, maka semakin bagus pula kinerja dan kerja sama keduanya dalam menyelesaikan pekerjaan atau projek tertentu.

4. Keterlibatan Pribadi

Seorang pemimpin yang bijak pasti akan menyadari bahwa bawahan mereka adalah manusia dan mereka pun perlu diperlakukan sebagaimana mestinya.

Artinya, hal ini menunjukkan bahwa seorang pemimpin yang memiliki perhatian dan minat pada orang lain merupakan sumber daya yang berharga dan dapat membantu menumbuhkan kepercayaan timnya.

5. Kepercayaan

Kepercayaan dapat dibangun apabila hubungan antara pemimpin dan bawahan menunjukkan kebenaran dan saling menghormati.[6]

Salah satu cara meningkatkan kepercayaan antara pemimpin dan bawahan adalah memberikan informasi secara terbuka, detail dan aktual. Dengan demikian, tidak akan ada krisis kepercayaan diantara keduanya. Sehingga jika nantinya terdapat masalah dalam organisasi, solusi yang dikemukakan dapat terbebas dari bias.

6. Kejujuran

Kejujuran sering dianggap sebagai hal yang sulit untuk dilakukan. Namun jika selalu berpegang teguh pada kebenaran dan tanggung jawab, maka kejujuran bukan lagi hal yang sulit untuk dilakukan. Untuk itu, Anda perlu memastikan apakah tanggung jawab pegawai bahkan tim Anda sendiri sudah terpenuhi dengan baik atau tidak.

Jika selama ini Anda tidak mengetahui apakah pegawai Anda sudah memenuhi setiap tanggung jawabnya, maka cobalah untuk memberikan tanggung jawab dan kepercayaan pada mereka. Karena keberhasilan sebuah organisasi tidak luput dari peran kepercayaan dalam pengendalian manajemen. Dengan demikian, akan terbentuk suatu kultur organisasi yang diharapkan.

For any inquiries regarding your company's need

Call us at (021) 29333747
Email your enquiry to executive.assistant@fidelitas.co.id
or Register for your inquiries below:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *