Masalah Generasi Penerus Pada Bisnis Keluarga

Masalah Generasi Penerus Pada  Bisnis Keluarga

Menurut data statistik 90% bisnis keluarga hancur di tangan generasi kedua atau ketiga. Pertanyaannya, bagaimana bisa sebuah perusahaan yang dirintis seumur hidup hancur ditangan penerusnya sendiri. Lalu apa sebenarnya yang terjadi sehingga masalah ini menjadi momok yang menakutkan bagi sebuah bisnis keluarga?

Definisi Bisnis Keluarga

Menurut Davis & Taqiuri (1985) bisnis keluarga dapat didefinisikan sebagai bisnis yang dua generasi atau lebih anggota keluarga mempengaruhi arah bisnis. Sedangkan menurut Holan & Oliver (1992) bisnis keluarga merupakan bisnis yang keputusan terkait kepemilikan dan manajemen dipengaruhi oleh anggota keluarga.[1]

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa peran keluarga dari generasi ke generasi berperan penting menentukan arah bisnis maupun manajemen didalam perusahan tersebut. Sehingga, jika dianalogikan bisnis keluarga adalah sebuah rantai maka jika satu rantai putus tidak dapat tersambung lagi.

Begitu juga sebuah perusahaan jiga penerusnya tidak memiliki kemampuan untuk meneruskan perusahaan maka perusahaan itu akan hancur karena kehilangan penerusnya.

Mengapa Generasi Kedua dan Ketiga Menjadi Penyebab Hancurnya Bisnis Keluarga?

Faktor yang dapat menyebabkan kegagalan pada suksesi bisnis keluarga pada generasi kedua atau ketiga yaitu:

1. Tidak Memiliki Persiapan Dan Perencanaan

Generasi pertama perusahaan keluarga tidak memiliki awarness of good business practices. Sehingga, pemilik bisnis tidak mempersiapkan bagaimana generasi selanjutnya dapat meneruskan usahanya. Tidak memiliki pengetahuan tentang manajemen perusahaan yang melihat kedepan. Pemilik hanya nyaman dengan usaha yang dibangunnya sehingga dia lupa kalau dia akan menjadi tua.

Perencanaan untuk generasi selanjutnya akhirnya dipikirkan ketika kondisi sudah renta. Hal ini yang menyebabkan generasi kedua atau ketiga kaget karena mereka tidak memiliki kemampuan untuk memimpin perusahaan.[2]

Baca juga: Kunci Sukses Manajemen Bisnis Keluarga di Indonesia: Dari Generasi ke Generasi

2. Pendidikan Tinggi Pengalaman Lapangan Rendah

Pada umumnya generasi pertama perusahaan keluarga menyekolahkan anaknya di sekolah yang bagus bahkan di luar negri. Tetapi Pendidikan saja tidak cukup untuk memimpin sebuah perusahaan, hal yang paling fundamental yang seharusnya dipersiapkan adalah pengalaman generasi selanjutnya di lapangan.

Pemilik perusahaan cenderung memberikan tanggung jawab pada posisi puncak perusahaan secara langsung padahal penerus selanjutnya tidak memiliki pengalaman memimpin perusahaan sama sekali. Sehingga hal tersebut menyebabkan perusahaan jatuh kedalam jurang kehancuran.

3. Resistensi Generasi Pertama Dalam Pengambilan Keputusan

Prestasi dan pencapaian generasi pertama menjadi menjadi penjara kreativitas dan inovasi generasi kedua dan ketiga. Resistensi dari generasi pertama begitu besar dan enggan melepaskan diri dari posisi pengambilan keputusan sehingga menyebabkan generasi kedua atau ketiga sulit menentukan keputusan-keputusan yang strategis.

Lalu bayang-bayang pencapaian masalalu dari generasi pertama selalu menjadi tolak ukur pengambilan keputusan sekalipun keputusan yang diambil oleh generasi kedua dan ketiga lebih baik. Pada dasarnya, perencanaan suksesi melibatkan pengembangan orang-orang yang dibutuhkan untuk menjalankan visi perusahaan dalam jangka panjang.[3]

Perencanaan jauh ke depan memungkinkan Anda untuk memilih dan melatih beberapa pengganti yang sesuai dan bekerja dengan mereka dari waktu ke waktu sehingga kandidat utama akan siap ketika saatnya tiba. Rencana suksesi mungkin merupakan salah satu strategi jangka panjang terpenting yang pernah anda buat. Sebagai peta jalan untuk masa depan, itu berarti anda tidak akan dibiarkan dalam kesulitan, secara finansial atau operasional, jika hal yang tidak terduga terjadi.

For any inquiries regarding your company's need

Call us at (021) 29333747
Email your enquiry to executive.assistant@fidelitas.co.id
or Register for your inquiries below:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *