Cost of Capital: Pengertian, Urgensi, Formula dan Contohnya

Cost of Capital: Pengertian, Urgensi, Formula dan Contohnya

Di tahap awal membangun sebuah perusahaan, ada dua hal yang perlu Anda perhatikan yaitu menentukan nilai sumber modal kualitatif dan kebutuhan modal kuantitatif. Sebelum menentukan kedua hal tersebut, Anda harus mengenal tentang cost of capital (biaya modal) terlebih dahulu.

Lalu, sebenarnya apa pengertian dari biaya modal? Baca artikel ini sampai habis, karena kami akan membahasnya dengan lengkap disini.

Pengertian Cost of Capital

Dilansir dari laman Investopedia, biaya modal adalah sebuah pengeluaran yang diperlukan untuk membuat proyek anggaran modal. Sama halnya seperti membuat pabrik baru. Dengan kata lain, cost of capital adalah biaya real yang harus dikeluarkan oleh suatu perusahaan untuk memperoleh dana. Dana tersebut bisa digunakan untuk mendanai investasi yang dilakukan bahkan bisa digunakan untuk biaya operasional perusahaan.[1]

Saat tim investor dan analis berdiskusi tentang biaya modal, mereka biasanya akan lebih fokus menghitung rata-rata biaya dan resikonya. Ada dua sumber pendanaan yang dapat dimiliki oleh perusahaan, yaitu utang jangka panjang dan ekuitas. Jadi, biaya modal sendiri merupakan kombinasi dari cost of debt dan cost of equity.

Biaya modal terbagi ke dalam dua jenis, yaitu biaya modal keseluruhan dan individu. Khusus biaya individu, modal biasanya berupa utang jangka pendek, utang wesel, hutang perniagaan, biaya modal laba yang ditahan, dan lain-lain. Sedangkan untuk biaya modal secara keseluruhan, ada nilai rata-rata dari beberapa sumber modal yang digunakan. Hal ini sering kali disebut juga dengan istilah Weighted Average Cost of Capital (WACC).

Baca juga: Apa itu Right Issue? Contoh, Pengertian, dan Cara Menghitungnya

Urgensi Cost of Capital

Modal sering kali digunakan sebagai discount rate sebuah perusahaan, yaitu untuk menghitung nilai dan menentukan apakah kegiatan seperti investasi yang dilakukan oleh perusahaan layak untuk dijalankan atau tidak.

Apabila investasi atau kegiatan perusahaan tersebut mampu menghasilkan pengembalian dana yang lebih besar dibandingkan dengan biaya modal, maka kegiatan tersebut bisa memberikan nilai tambah. Namun jika ternyata pengembaliannya lebih kecil, maka kegiatan tersebut dapat mengurangi nilai perusahaan.

Melansir pada laman Harvard Business School Online, para pemegang saham dan pemimpin bisnis selalu menganalisis biaya modal secara berkala untuk membantu mereka untuk membuat keputusan keuangan yang baik dan tepat.[2]

Formula dan Contohnya

Perusahaan biasanya melakukan kalkulasi dengan rumus biaya modal rata-rata tertimbang yang mengacu pada biaya modal hutang dan ekuitas.

Setiap kategori modal perusahaan diberi bobot secara proporsional, rumus tersebut mempertimbangkan setiap jenis hutang dan ekuitas di neraca perusahaan, termasuk saham biasa, saham preferen, obligasi, dan bentuk hutang lainnya.

1. Menghitung Biaya Hutang

Biaya hutang adalah bunga yang harus dibayarkan oleh perusahaan atas hutangnya. Namun, karena beban bunga dapat dikurangi dari pajak, maka hutang tersebut dapat dihitung sebagai berikut:
Screenshot-2022-12-30-at-14-49-47
Penjelasan:
Interest Expense: Beban yang harus dibayarkan oleh perusahaan saat ini
T : Tarif pajak marginal perusahaan

Biaya utang juga dapat diestimasikan dengan menambahkan kredit ke nilai bebas risiko dan mengalikan hasilnya dengan (1 – T).

2. Menghitung Biaya Ekuitas

Biaya ekuitas memang lebih rumit karena rate pengembalian yang diminta oleh investor ekuitas tidak didefinisikan secara jelas, berbeda dengan yang dilakukan oleh pemberi pinjaman. Biaya ekuitas dikalkulasikan dengan model penetapan harga aset modal sebagai berikut:

CAPM (Cost of Equity) = Rf +β(Rm−Rf)

Penjelasan:
Rf : Nilai pengembalian bebas risiko
Rm: Nilai Pengembalian pasar

Beta digunakan dalam model penetapan harga aset modal (CAPM), yang menggambarkan hubungan antara risiko sistematis dan pengembalian yang diharapkan untuk aset (biasanya saham).[3]

Keseluruhan biaya modal perusahaan didasarkan pada rata-rata tertimbang dari biaya-biaya diatas. Misalnya, pertimbangkan perusahaan dengan struktur modal yang terdiri dari 70% ekuitas dan 30% hutang; biaya ekuitasnya adalah 10% dan biaya hutang setelah pajak adalah 7%. Oleh karena itu, WACC-nya adalah:

(0.7×10%)+(0.3×7%)=9.1%

Ini adalah biaya modal yang akan digunakan untuk mengukur cash flow di proyek selanjutnya yang potensial, memperkirakan net present value (NPV), dan kemampuan untuk menghasilkan nilai.

Itulah informasi terkait cost of capital yang mencakup pengertian, urgensi, formula, dan contohnya. Apabila Anda ingin mengetahui informasi lebih detail atau membutuhkan pelatihan terkait corporate financial, Anda bisa bergabung dengan Fidelitas Institute sebagai mitra pelatihan yang sudah terakreditasi CISI UK.

Untuk informasi lebih lanjut silahkan kunjungi laman website kami disini. Tunggu apa lagi? Segera hubungi kami sekarang juga! Karena banyak sekali keuntungan yang bisa Anda dapatkan.

Related Workshop:
For a free workshop preview

Call us at (021) 29333747
Email your enquiry to executive.assistant@fidelitas.co.id
or Register for your free preview below:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *