Apa itu Payback Period dan Bagaimana Menghitungnya?

Apa itu Payback Period dan Bagaimana Menghitungnya?

Payback period (PP) atau periode pengembalian merupakan istilah penting dalam keuangan bisnis. Istilah ini merujuk pada jumlah waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan biaya investasi.

Metode ini sering digunakan investor untuk menghitung langkah-langkah yang diperlukan dalam investasi. Analisisnya kemudian menjadi dasar pertimbangan memilih proyek investasi. Lalu, bagaimana cara menghitungnya?

Pengertian Payback Period

Payback Period (PP) adalah jangka waktu yang dibutuhkan untuk memulihkan biaya investasi. Dalam arti lain, PP juga diartikan dengan lamanya waktu untuk mencapai titik impas. Menghitung PP akan sangat bermanfaat bagi para investor sehingga tujuan investasi lebih rasional.

PP sering disamakan dengan titik impas. Akan tetapi, keduanya berbeda. Titik impas adalah harga atau nilai yang harus dinaikkan oleh investasi untuk menutupi pengeluaran awal.[1] Sementara PP mengacu pada lama waktu untuk mencapai titik impas tersebut.

Ukuran periode pengembalian memiliki peran penting, mengingat saat seorang berinvestasi, harapannya mereka mendapat pengembalian sesegera mungkin. Pengembalian yang lebih pendek dianggap investasi lebih menarik dibandingkan dengan pengembalian jangka panjang. Karena PP yang lebih lama umumnya kurang diminati investor.

Manfaat Menggunakan Periode Pengembalian

Dilansir dari ClearTax, “metode pengembalian merupakan cara paling mudah untuk mengevaluasi investasi. Dengan didasarkan pada likuiditas guna mengetahui lebih banyak dana tersedia untuk diinvestasikan”.[2]

Dengan demikian, investor yang menginvestasikan dananya mampu mengevaluasi investasi berdasarkan kebutuhan mendasar. Pada intinya, analisis PP mirip seperti titik impas. Hanya saja mempertimbangkan lamanya waktu. Penggunaan PP mampu diterapkan sebagai analisis investasi awal meskipun tanpa pengetahuan teknis sekalipun.

Menghitung PP sama halnya menganalisis risiko secara sederhana. Sebab dengan melihat nilai PP, investor bisa memperkirakan seberapa cepat pengembalian investasi. Namun investor juga perlu memperhatikan penganggaran modal untuk investasi awal dan besarnya arus kas tahunan.

Baca juga: Capital Market: Pengertian, Jenis Instrument, dan Fungsinya

Cara Menghitung Periode Pengembalian

Menghitung periode pengembalian yakni dengan membagi jumlah investasi dengan arus kas tahunan. Rumus lengkapnya sebagai berikut:

Untuk menerapkan rumus di atas, ada baiknya Anda memahami ilustrasi berikut.

Diketahui seorang investor menginvestasikan dana sebesar Rp10.000.000 dengan arus kas kumulatif pada periode pembukaan nilainya masing-masing Rp9.000.000 dan Rp12.000.000. Investasi awal akan diperoleh kembali antara periode 2 dan 3. Lalu, tepatnya berapa lama nilai PP?

Berdasarkan perhitungan tersebut, diketahui PP untuk investasi yang dimaksud yaitu 2,33 tahun. Nilai ini berlaku untuk meminimalkan waktu pengembalian investasi.

Kekurangan Metode PP

Periode pengembalian hanya menunjukkan berapa lama pengembalian investasi. Alhasil masih terdapat beberapa informasi dan analisis yang belum dapat dimuat pada metode ini, diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Tidak Mampu Mengukur Profitabilitas

Meskipun menampilkan lamanya waktu pengembalian investasi, PP tidak bisa digunakan untuk memprediksi berapa pengembalian investasi. Hal tersebut tentu akan berdampak pada profitabilitas atau kemampuan mendapatkan keuntungan.

Misalnya terdapat suatu proyek nilai PP-nya tinggi dengan jumlah investasi kecil, lalu dibandingkan dengan proyek lain yang memiliki periode lebih panjang. Jika kondisinya demikian, perusahaan bisa memilih pilihan kedua sebagai alternatif.

2. Risiko dan Nilai Waktu Uang

PP tidak menunjukkan secara eksplisit untuk mengurangi biaya risiko dan peluang investasi. Periode pengembalian yang lebih pendek cenderung memiliki risiko lebih rendah.[3] Sebab, investasi dikembalikan pada tanggal yang lebih awal. Proyek yang berbeda tentu memiliki risiko investasi yang berbeda. Belum lagi nilai waktu uang di masa depan bisa jadi bertambah atau berkurang. Meskipun bisa diprediksi, sayangnya hal-hal tersebut tidak mampu dijelaskan dengan PP.

Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa payback period merupakan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk pengembalian investasi. Kini, Anda bisa menghitung biaya pengembalian dan melihat peluang investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi keuangan saat ini.

Referensi:
2. ^ Cleartax. "Payback Period".
3. ^ Corporate Finance Institute. "Payback Period".

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *